![]() |
Padang- Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Kamis (28/10) menyerahkan secara langsung bonus spontan kepada atlet peraih medali pada PON XX- Papua. Mereka yang mendapat bonus tersebut adalah peraih medali emas, perak dan perunggu.
Bonus spontan ini sebagian telah diserahkan kepada atlet usai pengalungan medali di Papua, sementara bagi atlet yang telah duluan pulang, bonus tersebut baru diserahkan kemarin di Gedung Serbaguna KONI Sumbar.
Waketum I KONI Sumbar Fazril Ale mengatakan, bonus spontan yang diberikan berbeda dengan bonus medali yang dijanjikan pemerintah.
"Bonus spontan ini seyogyanya diberikan di lokasi pertandingan, setelah prosesi pengalungan medali. Namun, karena ada kendala teknis dan ada sebagian atlet yang telah pulang ke Padang lantaran sudah selesai bertanding, maka bonus tersebut diserahkan di Padang," ulasnya.
Ale menambahkan, pada PON Papua lalu, memang banyak Maslah yang dihadapi KONI Sumbar. Hal itu tak lepas dari situasi pandemi Covid-19 sehingga terjadi recofusing terhadap anggaran KONI Sumbar.
"kondisi kita pada PON lalu berbeda dengan PON di Riau dan Jawa Barat. Di PON XX lalu, kita menghadapi beberapa kendala terutama menyangkut anggaran. Tapi Alhamdulliah, kita tetap bisa memberangkatkan kontingen meski serba keterbatasan. Syukur sekali Pemprov Sumbar tetap memberikan perhatian kepada atlet dengan pemberian bonus spontan," ulasnya.
Pada PON XX Papua lalu, Sumatera Barat berada pada undakan ke-15 dengan koleksi delapan emas, 12 perak dan 18 medali perunggu.
Fazril Ale menyebut, perjuangan atlet Sumbar di PON kemarin sangat luar biasa. Beberapa peraih medali emas sudah diprediksi sejak awal ada yang berhasil ada pula yang gagal.
Namun secara umum menurutnya, atlet telah memberikan yang terbaik dan patut diapresiasi.
"Kita tidak gagal di PON Papua. Hal itu sudah dikaji dalam sisi akademis. Atlet dan pelatih sudah berjuang maskimal. Pasang surut prestasi itu hal yang biasa," tambahnya.
Ke depan lanjut Ale, KONI Sumbar akan membagi pembinaan berdasarkan klaster atau grade seperti pada zaman Ketua KONI Sumbar Syahrial Baktiar meliputi grade atlet andalan, prioritas, potensial dan binaan.
Sementara itu, Wagub Audy Joinaldy mengatakan, apa yang dilakukan KONI dan Pemprov Sumbar saat ini sudah maksimal.
Apalagi menurutnya pada PON Papua kemarin, pemerintah dan KONI Sumbar hanya menerima limpahan dari Pemprov dan pengurus KONI terdahulu.
Audy mengapresiasi capaian kontingen Sumbar di Bumi Cenderawasih dengan berhasil meraih 38 medali.
"Saat si Papua, saya tidak sempat mengelilingi seluruh atlet, namun saya sempat mengalungkan medali kepada atlet kita yang meraih medali emas. Saya bangga dan terharu atas perjuangan atlet kita," ungkapnya.
Kepada Dispora dan KONI Sumbar, ia lantas meminta data atlet yang masih sekolah atau kuliah. Audy menegaskan atlet harus tetap melanjutkan pendidikan. "Akan kita usahakan beasiswa. Bagi yang berprestasi akademik akan kita kuliahkan di dalam mau pun luar negeri," ungkapnya.
Audy berharap ke depan prestasi Sumbar lebih baik lagi terutama pada PON XXI Aceh-Sumut.
Untuk bonus spontan sendiri, untuk medali emas Cabor perorangan menerima Rp8 juta. Medali emas Cabor eksebisi Rp5 juta. Selain peraih medali emas, atlet yang megoleksi medali perak dan perunggu juga kecipratan bonus spontan, termasuk Cabor beregu atau tim. (*)