|
Padang, ---UNAND membuka diri kepada tokoh politik nasional menjelang Pemilu 2024.
“Perguruan Tinggi punya peran strategi dalam membangun kehidupan berbangsa demokrasi dan negara yang perujudkannya adalah Pemilu lima tahun sekali,” ujar Rektor UNAND Prof Yuliandri saat menanti hadirnya Sekjend DPP PDI Perjuangan Dr Ir Hasto Kristiyanto, Rabu 5/7-2023 di Convention Hall Limau Manis Padang.
Bahkan Prof Yuliandri menyatakan hadirnya Dr Hasto di UNAND hari ini menjadi pembuka pintu untuk UNAND membuka diri dan politik pendidikan di kampus tidak tabu.
“Yang tabu itu Kampus dijadikan kampanye politik, Capres dan Caleg, hadirnya Pak Hasto hari ini menjadi pembuka UNAND membuka diri terhadap politik pendidikan, apalagi Doktor pak Hasto itu Geopolitik,” ujar Prof Yuliandri.
Bahkan kedepan kata Prof Yuliandri, semua Capres akan diundang untuk share ilmu kepada mahasiswa di UNAND.
"Kapan perlu Capres nanti kita undang mengisi kuliah umum di kampus ini," ujar Prof Yuliandri.
Hasto Kristiyanto jadi dosen di kuliah umum dengan moderator WR 3 UNAND Insanul Kamil dihadiri Gubernur Sumbar, Bupati Dharmasraya Ketua DPD Partai PDI Sumbar Alex Indra Lukman dengan audiensi full kan Convention Hall UNAND Limau Manis.
Hasto menyampiakan materi tentang Tantangan Geopolitik Mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hasto Kristiyanto adalah pengarang buku Geopolitik Bung Karno "Progressive Geopolitical Coexistence".
Akademisi Muda UNAND Ilham Adelano Azre menyebut fine-fine saja hadirnya tokoh politik di UNAND.
“Baik-baik saja, asal tokoh itu kuat latar belakang akademisinya, Mas Hasto itu strata keserjanaannya Doktoral. Bahkan menghadirkan tokoh dalam sebuah pembelajaran akademisi sejak dulu sudah jadi branding UNAND,”ujar Azre biasa pria berkacamata ini disapa wartawan.
Apalagi terlibat tokoh sekaliber Hasto sarat nilai-nilai akademis.
“Geopolitik itu adalah ilmu yang bagi mahasiswa perlu memahaminya dan Mas Dr Hasto ke UNAND tidak terkait kepentingan elektoral atau kampanye kok,” ujar Azre. (***)
