![]() |
Foto: KPID Sumbar |
Detak- 77 tahun dalam kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang termaktub di dalam Pembukaan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala Tuhan yang maha kuasa Oleh sebab itu sebagai bangsa yang telah diberikan oleh Allah anugerah tertinggi 350 tahun dalam jajahan Belanda tiga setengah tahun dalam tertinggian Jepang, kemudian dengan segala keterbatasan dengan segala kondisi akhirnya 17 Agustus 1945 Allah memberikan anugerahnya buat kita bangsa dalam bentuk kemerdekaan.
Selaku pembina upacara saya mengajak kita semua untuk mengenang untuk mengenang kasih Tuhan terhadap negeri yang hari ini telah merasakan kemerdekaan 77 tahun, hal ini berasal dari komisi 1 DPRD provinsi Maigus Nasir menjadi upacara peringatan hari ulang tahun RI yang ke 77 di halaman kantor KPID sumatera barat Rabu pagi.
Maigus juga mengajak para generasi penerus bangsa khususnya yang saat ini berkecimpung didunia jurnalistik untuk menghargai jasa para pahlawan. Menurutnya, negara yang besar negara yang mengenang para pahlawannya salah satu pahlawan bangsa yang mengantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka adalah para pejuang jurnalistik.
Para penonton di lembaga siaran memiliki peranan, tokoh-tokoh penyiar yang di tengah tengah pertarungan antara Belanda yang tidak ingin melepaskan Indonesia dari cengkraman kekuasaannya dengan keinginan luhur bangsa Indonesia yang merasa negri ini adalah milik yang mempertaruhkan jiwa dan raganya ingin merdeka dari segala kebebasan itu , maka di tengah-tengah kondisi yang semacam itu menjadi peranan lembaga pers lembaga jurnalistik lembaga siaran salah satu penentu yang mempengaruhi dunia karena orang tidak akan bisa mendengar orang tidak akan bisa melihat orang tidak akan bisa mengetahui tanpa andil dan peran besar dari siaran.
Maigus juga menambahkan, wajar rasanya kita dilembagakan siaran dan saat ini berada di bawah wajah komisi siaran Indonesia daerah provinsi Sumatera Barat hari ini melaksanakan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia karena peran dan massa siaran tidak kalah pentingnya dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang oleh para tokoh pahlawan bangsa yang bertarung dalam menghadapi kekuatan fisik .
Para Penjajah yang menindas negeri ini oleh sebab itu hari ini kepada rekan-rekan media cetak dan elektronik kepada rekan-rekan para tokoh lembaga tes pada hari ini berada di lembaga penjara tertutup dan tanggung jawab kita ke depan adalah melanjutkan apa yang menjadi cita-cita para pendahulu kita satu di antaranya adalah dari tokoh-tokoh penyiar yang telah mengantarkan negeri kita negeri yang merdeka hari ini generasi penerus kepada kita hari ini yang merasakan nikmatnya kita tidak sempat berada di Kancah perjuangan di tengah pertempuran pertempuran di bawah pengujiannya Budi senjata dan penuh hari ini kita juga berjuang dalam rangka menurunkan perjuangan yang macam apa yang kita harapkan sebagai bentuk semangat semangat semangat para pejuang kita khususnya pameran khususnya para tokoh-tokoh persyang telah ikut mengantarkan Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus tahun 1945 atau 77 tahun yang lalu.
Maigus kemerdekaan juga terkait dengan fungsi pengawasan yang dimiliki oleh komisi siaran daerah saat ini Dimanapun tidak berarti bebas bebasnya tetapi kemerdekaan juga memiliki makna dengan menjunjung tinggi segala nilai yang ada di negara Indonesia.
Terakhir dilakukan oleh partai amanat Nasional ini juga mengajak lembaga siaran untuk lebih memasifkan penanyangan konten lokal , agar sesuatu yang tersembunyi dan belum diketahui oleh dunia luar akan terpublikasikan secara masih.
Sementara itu, komisioner KPID sumatera barat, Dasrul menambahkan, tujuan dari upacara bendera ini tidak lain adalah bentuk dan mempertahankan semangat nasionalisme di tengah tengah masyarakat, khususnya di dalam KPID Sumbar sendiri, dasrul akui upacara yang di gelar di halaman kantor KPID ini merupakan bentuk wujud dan rasa cinta tanah air yang dimiliki oleh komisioner dan tenaga pemantau yang ada di lingkungan KPID Sumbar.
Dasrul juga akui, kegiatan ini merupakan perdana sejak KPID terbentuk di Sumatera barat, dan selanjutnya akan menjadi agenda rutin tahunan setiap tanggal 17 Agustus.
Untuk pesertanya sendiri, berasal dari lembaga siaran yang ada di Sumatera barat, baik itu televisi maupun radio, selain itu, KPID sumbar juga mengundang komisi informasi Sumbar yang di hadiri ketuanya nofal wiska, ketua IJTI Sumbar yang baru saja terpilih Defri Mulyadi serta tujuh orang komisioner KPID Sumbar. (*)