![]() |
teks foto: Walinagari III Koto Aur Malintang Azwar Mardin saat share soal konitmen dan konsiatensi pada Tim Verfak KI Sumbar, Kamis 3/11-2022. (dok) |
Padang Pariaman, ---Sebuah sekolah bermodelkan pesantren ada di Padang Pariaman.
Lokasi sekolah yang cukup jauh dari keramaian menjadikan sekolah milik Kemenag RI, MAN Insan Cendekia bak sekeping jalan ke syorga anak bunda dan ayahanda.
Ke MAN Insan Cendekia inilah Tim Verifikasi Faktual (Verfak) Monev Komisi Informasi (KI) Sumatera Baratx Kamis 3/11-2022.
Tim dikoordinir Wakil Ketua Pokja Monev KI Sumbar Tanti Endang Lestari didampingi Komisioner 2 periode Adrian Tuswandi dan dua verfikator Reza dan Tiwi, tim di temui Humas sekaigus PPID MAN Insan Cendikia Syahlul Munal dan Plh Kepsek Darwin.
"Semua di sini dalam komunikasi dan informasi ada tata tertibnya (SOP), termasuk dalam pengelolaan informasi hidup di asrama, Tatib bisa diakses dan disepakati orangtua siswa," ujar Syahlul.
Tatib berasrama, mulai Salat Tahajud hingga pukul 10 malam.
"Semua berkeseimbangan antara ilmu dan iman, tamat Insan Cendikia itu milenial kuat ilmu dan sarat ilmu," ujar Ust Darwin.
Terkait itu MAN INSAN Cendikia sekeping jalan ke syorga di berada Sintuk, Syahlul memastikan adanya UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik berikut regulasi yang sangat membantu sekali.
"Bagi kami ini sangat berguna dan sekolah berbasiskan informasi publik justru banyak faedahnya dibandingkan mudaratnya," ujar Syahlul.
*Tim Verfak dan Bawaslu Padang Pariaman Adu Argumen*
Sementara saat memverifikasi faktual Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman terjadi adu argumentasi antara KI Sumbar dengan Bawaslu Padang Pariaman.
"Kok biasa nilai kuesioner isian Bawaslu Padang Pariaman jauh jaraknya dari kuesioner isian Bawaslu Sumbar, complang sekali," ujar Adrian.
Zainal Abidin dan Rudi Herman, dua komisioner Bawaslu Padang Pariaman mendebat Toaik biasa Adrian disapa berbagai kalangan di Sumbar.
"Ini saat pengisian kuisioner dan me-link website, website kami sedang kena serangan hacker," ujar Rudi diyeskan Zainal Abidin.
tapi fakta pengungkit faktual oleh verifikator KI Sumbar Reza dan Tiwi terungkap terjadinya ketaksesuaian antara diminta dengan yang diinput.
"Jika kondisi kesalahan input yang tidak sesuai dengan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi PPID Bawaslu Padang Pariaman,"ujar Zainal Abidin TK Sinaro SH.
*Nagari III Koto Aur Malintang Kembali On The Track*
Sedangkan Verfak Tim. Monev di Nagari III Koto Aur Malintang, Wali Nagari Azwar Mardin mengakui kalau konsisten dalam Monev KI belum total.
"Tiga kali dengan ini kami ikut, pertama masuk, kedua gagal masuk lima besar, tahun ini kembali masuk, sebenarnya ini tentang ketaktelitian tim. dalam mengisi kuisioner sehingga kami kurnag konsisten, tapi soal komitmen dan kolaborasi serta komunikasi kami tegas sangat terbuka .informasi publik , tahun ini kami masik.lagi, dan Insya Allah Nagari Informatif,"ujar Azwar Mardin. (***)