|
| Foto : Prof. Dr. Amien Rais, mantan Ketua PP Muhammadiyah. |
Bukittinggi - Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat tidak boleh pasif dalam memberikan dukungan politik di tanah air. Harus selalu punya pendapat, tidak boleh diam sehingga Muhammadiyah akan punya wibawa atau muru'ah dan punya integritas.
Sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) Muhammadiyah adalah ormas yang bergerak di bidang Dakwah, Pendidikan, Kesehatan, Sosial Kemasyarakatan tetapi ada wajah politiknya.
Hal ini disampaikan Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Amien Rais usai menghadiri acara penutupan DAMNas IMM Bukittinggi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, pada Selasa, (26/12).
"Saya sebagai mantan Ketua PP Muhammadiyah, tau persis, saya pernah pegang stir kapal Muhammadiyah," tegasnya.
Lanjut Amien, Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat tidak boleh pasif dalam memberikan dukungan politik di tanah air. Harus selalu punya pendapat, tidak boleh diam sehingga Muhammadiyah akan punya wibawa atau muru'ah dan punya integritas. Muru'ah secara bahasa bermakna kehormatan dan harga diri.
"Karena masukannya (Muhammadiyah) itu berbobot, yang di ilhami dari Al-Qur'an, di ilhami dari Sunnah Sohihah dari masa ke masa. Muhammadiyah itu punya wajah politik untuk umat dan bangsa," ucapnya.
Sementara itu, menyikapi hal tersebut Ketua DPD Partai Ummat Bukittinggi, Fauzan Haviz mengatakan sangat terharu biru dengan kehadiran Bapak Amien Rais selaku Mantan Ketua PP Muhammadiyah dan juga selaku Pendiri Partai Ummat.
"Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan oleh Pak Amien Rais dan Ketum Ummat Pak Ridho Rahmadi untuk Bukittinggi, Sumatera Barat dan untuk Indonesia," ujar Calon Legislatif DPRD Partai Ummat untuk Dapil ABTB Kota Bukittinggi.
Dalam kesempatan yang sama, kader Muhammadiyah Muhammad Fadhli, menambahkan bahwa alhamdulillah, seorang se-kaliber Prof. Amien Rais mau memberikan perhatian yang besar khususnya bagi warga di Sumatera Barat.
"Beliau punya perhatian khusus dan perhatian besar baik secara umum maupun secara khusus terhadap Partai Ummat di Sumatera Barat. Artinya, kehadiran beliau saat ini memberikan dampak yang luar biasa dan semangat kepada Partai Ummat dan para Caleg-calegnya," ujarnya.
Dengan kata lain, menurut pandangan saya pribadi, kata Fadhi, kader Muhammadiyah tidak boleh hanya diam, menonton, atau hanya sebagai objek dari pergerakan pemilu pada tahun 2024.
"Mereka harus menentukan arah bangsa ini kedepan dan menentukan pilihan secara jelas, dengan memanfaatkan potensi atau kekuatan dari Muhammadiyah itu sendiri," pungkas Calon Legislatif DPR RI Dapil II Sumatera Barat. (*)
