|
Pasaman -- Ketua Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) Provinsi Jawa Barat, Drs H Asril Das menyumbangkan 1.000 helai kain sarung untuk masyarakat terdampak bencana gempa Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar), Kamis (17/3/2022).
"Saya yakin masyarakat terdampak bencana gempa Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar) butuh kain sarung dan bisa dimanfaatkan untuk shalat," ujar Asril Das kepada media ini saat menyerahkan bantuan itu kepada Bupati Pasbar H. Hamsuardi, S.Ag di Kantor Bupati Pasbar, Kamis (17/3).
Asril Das, putra terbaik Koto Baru Solok ini mengungkapkan, anak dipangku kemenakan dibimbing orang kampung dipatenggangkan kalau terus terpatri bagi perantau Minang dimanapun berada akan mengingatkan kehidupan diperantauan memiliki tanggungjawab besar sebagai bukti kecintaannya kepada kampung halaman. Selain itu, kata Asril Das, sosok anak minang perantauan itu sangat menjunjung nilai ketaatan kepada sang Khaliknya.
"Selaku Mamak di rantau melalui DPW Gebu Minang Jawa Barat peduli dengan kondisi pasca gempa Pasaman ini dan menyempatkan diri untuk hadir di Pasaman bersama pimpinan DPW Gebu Minang lainnya yang dikoordinir oleh DPP, dalam kesempatan ini diwakili kakanda Marwan Paris," ucap owner Toko Buku Lubuk Agung di Bandung ini.
Menurut Asril Das, dengan kebersamaan DPW Gebu Minang se-Indonesia ini, menjadi momentum membangun silaturahmi dan keakraban sesama tokoh rantau dapat terbina dengan baik.
"Kalau kita Seiya sekata, satu pendapat atau kompak kita akan lebih kuat dan padu. Jadi tak eranya lagi jalan sendiri-sendiri," harap pengusaha Indonesia asal Minangkabau ini.
Asril Das meyakini bahwa Gebu Minang DKI Jakarta yang dipimpin Irjen Pol (Purn) Drs Syafrizal Ahiar, putra Koto Tangah, Padang akan bisa memaksimalkan potensi perantau Minang di Jakarta karena berada di ibukota negara RI, sehingga pasca gempa pun nantinya bisa berkontribusi lebih maksimal lagi.
Seperti yang diungkakan Asril Das di Pasaman, Kamis (17/3) usai shalat di Ashar di Masjid Agung Pasbar, ia membeli 1.000 kain sarung di Bandung mendapat diskoun khusus karena penjualnya adalah perantau dari Batak, karena Asril Das menyebutkan untuk korban gempa pasaman yang juga perbatasan provinsinya dibantunya dengan harga khusus. (Agusmardi)
