![]() |
Di malam penganugerahan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumbar 2022 sebanyak 11 kategori akan diperebutkan oleh Lembaga penyiaran Televisi dan Radio pada Rabu (7/12/2022)
Mengusung tema "Bangkit Bersama Melalui Penyiaran Digital Menuju Sumbar Madani" acara akan digelar di Auditorium Gubernur Sumbar tersebut, dijadwalkan pukul 19.30 WIB.
Kategori tersebut yaitu, Program berita terbaik, Program talkshow terbaik, Fitur program terbaik, Program anak terbaik, Program Budaya Terbaik, Program iklan layanan masyarakat, Program siaran religi terbaik, SSJ (Sistem Stasiun Jaringan) Terbaik, Lembaga penyiaran langganan (LPB) terbaik, Presenter terbaik dan Penyair terbaik.
“Ada kategori klasifikasi khusus yaitu untuk Kepala daerah peduli penyiaran, Tokoh peduli penyiaran, Tokoh penyiaran inspiratif, Penghargaan sepanjang masa dan Apresiasi penggiat konten kreator ungkapkan Sumatera Barat,” Rahmadi Sutrisno, SH, Ketua KPID Sumbar, dalam keterangan persnya bersama awak media di Padang , Selasa (6/12/2022).
Lebih lanjut kata Sutrisno, dibanding tahun kemarin, Malam Anugerah KPID Sumbar tahun ini ada penambahan satu kategori penghargaan, yakni melalui program Budaya terbaik.
“Acara malam Anugerah KPID Sumbar 2022 ini juga bakal dimeriahkan dengan hiburan dari artis lokal Sumbar seperti Yeni KDI, D Plus Band, sanggar tari Majesty, dan lainnya, kemudian acara Live di TVRI Sumbar,” pungkasnya.
Ficky Tri Saputra selaku Ketua Panitia Anugerah KPID Sumbar 2022 menambahkan ada hal menarik pada tahun ini, yakni memberikan apresiasi kepada penggiat kreator konten Sumatera Barat.
“Dalam Indikator penilaiannya adalah pembuat konten yang memiliki karya sesuai dengan P3 SPS dan pembuat konten tersebut memiliki karya yang pernah tayang di Lembaga Penyiaran Sumatera Barat,” jelasnya.
Dan untuk penjurian, tambah Ficky mengatakan, KPID Sumbar melibatkan berbagai kalangan, mulai dari budayawan hingga ulama.
Dewan juri terdiri dari Komisioner KPID, kemudian dari unsur pemerintahan yakni Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman Rizal, Budayawan yang juga Bundo Kanduang Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib, dari MUI Prof. DR. H. Alwis Qarni yang menilai konten religi, kemudian dari AJI Padang Aidil Ikhlas, serta dari Akademisi yakni pakar Komunikasi dan Penyiaran Islam DR. Abdullah Khusairi,” pungkasnya.