Indra Charismiadji Ajak Milenial Siapkan Inovasi Dunia Kerja Di Ngopi Kasus

DN
01 November 2022 | 08:19:18 WIB Last Updated 2022-11-01T08:19:18+00:00
  • Komentar

Padang--Ketatnya persaingan dunia kerja saat ini menarik minat anak muda/mileneal dalam mengasah dan menambah keterampilan.

Salah satu nya ikut dalam acara Ngobrol Pintar Komunitas Asus (Ngopi Kasus) yang menghadirkan pembicara berkompeten dibidangnya yakni Indra Charismiadji adalah seorang pemerhati dan praktisi pendidikan, M.Zuhrizul Pengusaha dan Trainner Motivasi, Oknovia Susanti Ketua UPT Kewirausahaan Unand, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Nizam Ul Muluk, Adrian Pradipta dan M.Fadil Mawaridi dari Asus Indonesia, Senin (31/10) di Hotel Ibis, Padang.

Dengan topik Dunia Kerja Masa Depan,

    Kadis Nizam Ul Muluk dalam pemantik diskusi tersebut mengingatkan anak muda jangan mudah puas dengan kemampuan akademis tapi harus punya soft skill yang mumpuni.

    "Setelah kita belajar ilmu pengetahuan ketika akan memasuki pelatihan dunia kerja ditambah lagi keterampilan dan workshop digitalisasi semuanya jadi lebih mudah. ​​Jadi tidak ada alasan anak muda bilang "tidak bisa" tapi harus serba bisa". ujar Nizam.

    Bagi Indra Charismiadji yang spesialisasinya di Pembelajaran Abad 21 atau Edukasi 4.0. teknologi pendidikan memaparkan calon tenaga kerja butuh inovasi karena dunia kerja cepat berubah.

    "Tuntutan kerja jadi pegawai beda dengan kerja di pabrik namun kerja jadi pegawai atau pekerja pabrik sama butuh inovasi untuk bertahan. Intrapreuner dan enterpreuner sama sama penting. Era dunia kerja cepat berubah, dan yang pasti 65% anak sekolah SD sekarang lapangan kerja puluhan tahun nanti , belum ada saat ini, dan muncul bidang lapangan kerja baru sesuai perputaran zaman. Kita bisa mengupgrade kualitas diri dengan konsep cara mendapatkan manfaat pun pasti akan berubah". Ucap Indra seorang Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia.

    Sementara itu, M.Zuhrizul peraih MWS International Lisence trainer menegaskan bahwa IPK hanya pintu untuk masuk kerja tapi IPK tidak dapat menentukan Anda sukses sehingga banyak menghasilkan produksi tanpa persiapan dunia kerja baik di perusahaan maupun mandiri.

    Jadi untuk sukses itu ditentukan oleh target kita sendiri di satu titik. Dan itu tidak hanya didukung oleh nilai saja tapi butuh sikap, keterampilan dan pengalaman dan anak muda harus bisa menvisualisasikan dirinya bakal menjadi apa. Ada sekitar 85 juta pekerjaan yang akan hilang 5 tahun ngeri gak kedepan tuh?". Ujar Zuhrizul yang mendapatkan trainer MWS International Lisence.

    Ia juga menambahkan banyak orang sukses ternyata orang yang menyibukkan diri di masa kuliah, baik dalam hobi maupun aktif dalam organisasi dalam membangun banyak hubungan dalam pergaulan dan produktif dan diera digitalisasi ke depan pekerjaan yang akan hilang, tapi masih membutuhkan banyak SDM dan lapangan kerja serta peluang bisnis

    Dari sisi enterpreuner Oknovia Susanti ingin kepada mahasiswa dan anak SMK bahwa apapun jurusan kita, kita harus bisa menjadi enterpreuner atau berwirausaha.

    " Ketika tamat , mahasiswa jangan jadi 'pengangguran terdidik' yang cuma modal nilai akademis saja tanpa soft skill

    Namun pendidikan akademis sangat penting untuk membentuk pola pikir kita.. Ekonomi suatu daerah bisa kuat minimal 4 persen sarjana atau tamatan sekolah bisa menjadi wirausahawan.(mos)

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Indra Charismiadji Ajak Milenial Siapkan Inovasi Dunia Kerja Di Ngopi Kasus
    • 0