![]() |
Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara syukuran Hari Ulang Tahun ke-67 lalu lintas bhayangkara (HUT Lantas) di Gedung Korlantas Polri, Jakarta, Kamis, 22 September 2022.
Dalam momentum tersebut, Sigit juga sekaligus meresmikan salah satu program prioritas Presisi, yakni peluncuran Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau elektronik nasional di 34 Polda jajaran Indonesia.
"Alhamdulillah bersamaan dengan HUT Lantas ke-67, kita selesaikan program prioritas kita yaitu ETLE nasional yang hari ini diresmikan di Delapan Polda. Sehingga totalnya saat ini, sudah di 34 Polda," kata Sigit.
Meski begitu, Sigit tetap meminta kepada seluruh jajaran Korps Lalu Lintas Polri untuk terus mengembangkan serta meningkatkan ETLE tersebut. Sehingga, kata Sigit, tilang elektronik tidak hanya berlaku di tingkat provinsi, namun juga harus diterapkan di wilayah kabupaten dan kota.
"Oleh karena itu, tentunya kita dorong para Kapolda dan Kapolres, untuk terus melaksanakan koordinasi. Sehingga, program ini betul-betul bisa tergelar sampai ke jajaran paling bawah," ujar mantan Kabareskrim Polri tersebut.
Tak hanya itu, pada kesempatan ini, Sigit turut meresmikan inovasi ETLE dalam bentuk Device atau Mobile Apps. Sehingga secara elektronik tidak hanya bersifat diam atau statis, melainkan dapat bergerak secara dinamis di lapangan.
Menurut Sigit, terobosan inovasi tersebut sangat bermanfaat dalam memberikan pelayanan prima dan terbaik untuk masyarakat. Diharapkan dengan pemanfaatan teknologi informasi itu, angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisir sekecil mungkin.
Dan kemudian ini bisa dilaksanakan dalam kegiatan patroli. Khususnya di tempat-tempat rawan kecelakaan. Sehingga, kemudian harapan kita dengan peningkatan dan pergelaran ETLE angka kecelakaan lalu lintas, semakin hari atau tahun ke tahun kita berharap semakin turun. Karena kepatuhan, kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas semakin baik dan tentunya akan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas," ucap Sigit.
Tak hanya dari sisi tersebut, pengembangan dasar teknologi informasi ini, diharapkan mampu menghindari terjadinya potensi pelanggaran yang dilakukan oleh jajaran Polantas.
Mantan Kapolda Banten ini memaparkan, polisi sabuk putih merupakan salah satu personel yang langsung dengan masyarakat. Sehingga, harus mampu memberikan pelayanan dan kinerja yang optimal bagi seluruh warga Indonesia.
"Tentunya dengan pengembangan teknologi yang ada, layanan kepolisian akan semakin cepat, semakin baik. Bagaimana upaya kita untuk menghindari pelanggaran informasi dan jajaran lintas yang menjadi salah satu etalase Polri yang selalu berinteraksi bersama dan berhadapan dengan masyarakat. Sehingga , kedepan kita berharap postur lalu lintas, yang mewakili etalase Polri, menampilkan sosok Polri yang tegas, wibawa, humanis, dan bersih. Namun dalam pelayanannya tentunya semakin dekat dan dicintai masyarakat," papar Sigit.
Lebih dalam, Sigit meminta kepada jajaran Korlantas Polri untuk terus memberikan pelayanan terbaik. Apalagi saat ini Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan event internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Peran polisi lalu lintas menjadi salah satu yang paling sentral dalam memberikan pengamanan dan pengamanan sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Dalam memastikan dan memastikan Presidensi G20 berjalan lancar dan aman, Polri juga menyiapkan 91 Command Center. Di pusat komando itu terdapat fitur-fitur yang terintegrasi dengan posko pembantu Polda Bali dan BNDCC sebagai pusat kendali koordinasi, komunikasi, dan informasi.
Command Center itu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dengan fitur yang terdiri dari, monitoring CCTV, monitoring Drone, monitoring Body Worn, monitoring GPS Ranmor Patroli, sub monitoring center, Dashboard Polisiku, Dashboard 110, SOT Presisi, info BMKG dan Cuaca.
Lalu, Inarisk BNPB, Pemantauan kecepatan angin, prakiraan cuaca di Pelabuhan, pasang surut air dan tinggi gelombang, radar penerbangan dan lalu lintas laut.
Body Worn Camera, saat ini terus kita kembangkan khususnya dalam kegiatan KTT G20. Ini untuk melengkapi pengawasan dan pengamanan, terkait dengan rangkaian pengamanan yang dilaksanakan oleh Polri. Selain itu, tentunya ini bisa membantu melengkapi Mobile Apps yang telah disiapkan. Namun Body Worn tentunya kita lakukan untuk membantu tingkatkan pengawasan serta hal-hal lain yang dibutuhkan untuk mengamankan dan keselamatan," tutup Sigit.