|
| Foto: Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar. |
Bukittinggi - Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, menyampaikan tidak ada salahnya minta maaf jika melakukan kesalahan.
"Makin satria seseorang dilihat dari cara dia berpikir dan bersikap, apa salahnya sih minta maaf," ungkap Ketua LKAAM Sumatera Barat, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati saat berada di Kota Bukittinggi.
Hal ini disampaikannya dalam rangka menyikapi tentang issue viral di Kota Bukittinggi, pada Minggu malam, 2 Juli 2023.
Beberapa hari lalu, sempat viral pernyataan Walikota Bukittinggi, Erman Safar bahwa ada perilaku sex menyimpang (inses) antara anak dengan ibunya di kota Bukittinggi. Namun pernyataan tersebut, Walikota dinilai telah melakukan pembohongan publik dan merusak tatanan kehidupan sosial masyarakat kota Bukittinggi.
"Dengan adanya aksi atau tindakan yang pernah dilakukan oleh Ninik Mamak dan Parik Paga Nagari Kurai V Jorong adalah normal sebagai orang Kurai. Issue ini sepertinya lebih berat daripada cerita Malin Kundang. Nah, seharusnya menjadi pelajaran, teliti dulu sebelum disampaikan," kata Fauzi.
Sebagai Ninik Mamak, lanjut Fauzi Bahar, saya menawarkan perdamaian, meskipun sudah ada laporan secara hukum harus tetap dijalankan sebagai bentuk pelajaran.
"Jadi kita perlu ber-positive thinking kepada Allah. Ada banyak cara penyelesaian kasus ini, meskipun kasus ini ada kaitannya dengan pencemaran nama baik, penyelesaiannya bisa dengan cara restorative justice," ujarnya.
"Atas nama lembaga, usul saya sebagai Ketua LKAAM Sumbar, pertama damai atau restorative justice dan kedua berlanjut dengan hukum. Karena hal ini perlu dituntaskan," tutup Fauzi Bahar. (*)
