Mohammad Natsir, Negarawan Kelas Internasional Asal Solok, Sumatera Barat

Rizky
03 Agustus 2022 | 16:52:57 WIB Last Updated 2022-08-03T16:52:57+00:00
  • Komentar
Foto Istimewa: Mohammad Natsir

Mohammad Natsir adalah seorang Pendiri dan sekaligus Pemimpin Partai Politik Masyumi yang lahir di Kampung Jambatan, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, pada tanggal 17 Juli 1908. Ia adalah putra dari pasangan Mohammad Idris Sutan Saripado dan Khadijah.


Setelah beliau wafat pada tanggal 6 Februari 1993, dirinya di kenal sebagai politikus, ulama, dan pejuang kemerdekaan serta tokoh Islam terkemuka di Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Menteri dan Perdana Menteri Indonesia ke-5 oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1950 (1950-1951) serta pernah menjabat sebagai Presiden Liga Muslim Dunia (World Muslim  League) dan Ketua Dewan Muslim Se-Dunia. 


    Mohammad Natsir lahir dan dibesarkan di Solok Sumatera Barat, dan melanjutkan SMA di Kota Bandung dan kemudian melanjutkan Perguruan Tinggi di sana. Beliau bergabung pada partai politik yang berideologi islam. 


    Tujuan dari partai politik islam menurut natsir adalah untuk ibadah dan menjadi hamba Allah yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, yang berasaskan pada Al-Quran dan Sunnah. Tiga alasan yang dijadikan natsir mengusung agar islam dijadikan sebagai dasar negara (ideologi), Watak holistik (kesempurnaan) Islam, keunggulan islam atas semua ideologi dunia dan kenyataan bahwa islam anutan mayoritas warga negara Indonesia. 


    Mohammad Natsir merupakan tokoh yang mempunyai reputasi nasional maupun internasional, yang memiliki wawasan yang luas tentang ajaran islam. Partai politik islam merupakan sarana menyampaikan aspirasi dalam pemerintahan. 


    Adapun kontribusi Mohammad Natsir terhadap perkembangan politik islam di Indonesia, diantaranya: Pertama, menanamkan tauhid dalam diri manusia yang ada dalam partai islam yang marak bermunculan saat ini. Kedua, memerdekakan para politikus dari berbagai macam intervensi penguasa dan hanya takut kepada  Allah. Ketiga, Tidak terlalu berambisi untuk memiliki jabatan di pemerintahan.


    Konsep Mohammad Natsir tentang pendidikan yakni universal, integral dan harmonis berdasarkan hasil ijtihad dan renungan Natsir yang digali langsung dari Al-Quran dan Hadis, serta tulisan-tulisan berbagai majalah dan surat kabar. 


    Dalam konteks yang berbeda-beda, di samping itu Natsir juga ceramah, akan tetapi di sisi lain adalah karena reaksi dan refleksi dari kenyataan historis sosiologis yang diyakini Natsir bahwa konsep itu sendiri secara empiris sudah sudah dilaksanakan dimasa klasik tetapi ternyata sekarang tidak ditemukan lagi dalam masyarakat islam dimana-mana.


    Akibat dunia islam berada dalam dunia kegelapan karena didominasi oleh pemikiran tasawuf dan berada dalam penjajahan barat selama berabad-abad, disisi lain adalah karena reaksi dan refleksi dari kenyataan maka pendidikan adalah proses yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, setiap manusia belajar seluruh hal yang belum mereka ketahui. Bahkan dengan pendidikan, seorang manusia dapat menguasai dunia dan tidak terikat lagi oleh batas-batas yang membatasi dirinya. 


    Pendidikan melahirkan seorang yang berilmu, yang dapat menjadi khalifah Allah di bumi ini. Seperti diungkapkan Muhammad Abduh, seorang tokoh pembaharu Muslim terkenal, bahwa pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia dan dapat merubah segala sesuatu. Karakteristik yang khas dari kemanusiaannya ialah iman dan ilmu (sains). 


    Manusia mempunyai kecenderungan untuk menuju ke arah kebenaran-kebenaran dan wujud suci. Manusia tidak bisa hidup tanpa mensucikan dan memuja sesuatu. Tetapi manusia juga memiliki kecenderungan untuk memahami alam semesta, untuk menjelajah tempat-tempat yang berada di luar lingkungannya, seperti planet-planet lain dan juga tentang masa lampau dan masa depan. 


    Hal mendasar yang membedakan antara manusia dan makhluk-makhluk lainnya terletak pada iman dan ilmu (sains) yang merupakan kriteria kemanusiaannya. Pendidikan melahirkan seorang yang berilmu, yang dapat menjadi khalifah Allah di bumi ini. 


    Mohammad Natsir adalah manusia yang dapat dinilai memiliki potensi serta kemampuan sebagai tokoh pelaku sejarah. Ia mempunyai keinginan besar dalam menuntut ilmu dibarengi dengan semangat agama dan kepeduliannya terhadap nasib bangsa. Mohammad Natsir berkiprah dalam dunia pendidikan, ia mendirikan lembaga pendidikan islam (pendis). Sebagai tokoh besar Mohammad Natsir yang banyak berperan dalam mengembangkan pendidikan, di tanah air ini juga ia adalah seorang politikus ulung, intelektual brilian, ulama kharismatik, da'i paripurna, dan pejuang hebat serta masih banyak sebutan-sebutan lain yang dapat disematkan padanya. Beliau memang dzu wujuh, memiliki banyak wajah, dalam pengertian mempunyai beragam kemampuan dan memasuki banyak medan perjuangan sehingga pikiran-pikiran dan sepak terjang perjuangannya senantiasa menarik untuk dikaji.

    Penulis: Ardinal 

    NIM: 2105632011321

    Mahasiswa Semester 1, Fakultas Administrasi Publik, UM NATSIR BUKITTINGGI 

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Mohammad Natsir, Negarawan Kelas Internasional Asal Solok, Sumatera Barat
    • 0