Selama Oktober, Komoditas Pangan Alami Deflasi

DN
03 November 2022 | 21:57:33 WIB Last Updated 2022-11-03T21:57:33+00:00
  • Komentar

PADANG PANJANG,- Secara umum pada Oktober lalu, harga komoditas di Pasar Pusat Padang Panjang mengalami deflasi (penurunan harga). Namun masih tetap diwaspadai terkait harga beras yang masih cukup tinggi.

Hal tersebut disampaikan Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, SS, M.Si kepada Kominfo, Kamis (3/11).

Selain itu, kata Putra, terkait melimpahnya pasokan cabai di pasaran diharapkan masyarakat bisa melakukan pengolahan menjadi saos, cabai cabai dan sebagainya, agar cabai bisa tahan lama dan dapat dimanfaatkan diwaktu harga tinggi.

    “Untuk pasokan beras, secara umum mencukupi. Baik beras kualitas 1, kualitas 2 maupun 3. Namun preferensi masyarakat Padang Panjang adalah tetap mengonsumsi beras kualitas 1 (premium). Meski relatif tinggi, warga tetap menyenangkan,” sebut Putra.

    Selaku sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Putra agar masyarakat tidak tanpa objek diri. Karena juga tersedia dengan kualitas 2 dan 3 dengan harga yang lebih murah dan sesungguhnya juga cukup bagus dan layak untuk dikonsumsi.

    Dikatakannya, secara umum harga beras di Sumatera Barat memang relatif tinggi. Sebagai perbandingan, di Kota Padang beras kualitas 1 hari ini dilaporkan mencapai Rp16.750 sampai dengan Rp17.750. Sedangkan di Bukittinggi mencapai Rp17.000 sampai dengan Rp18.000.

    Untuk Kota Padang Panjang ada empat komoditas dari 45 strategi komoditas pangan yang dipantau TPID, mengalami kenaikan harga dan memberikan andil pada saat harga di Kota Padang Panjang. Di antaranya daging ayam broiler, daging ayam kampung kecil, sawi bola dan wortel.

    Ada juga 14 hal yang menyebabkan penurunan harga yang mempengaruhi harga pangan di Kota Padang Panjang. Di antaranya beras kualitas 1, beras kualitas 2, daging ayam kampung besar, telur ayam ras, cabai hijau, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, ikan asin teri, buncis, bawang daun, terung dan seledri.

    Namun ada 12 pertahanan inflasi terbesar pada Oktober. Seperti cabai merah, minyak goreng, cabai hijau, telur ayam ras, buncis, nangka muda, tomat, petai, udang basah, jengkol, cabai rawit dan wortel.

    “Perkembangan pengendalian pengendalian dan pengendalian inflasi, dimonitor setiap Senin oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Zoom Meeting dengan TPID dan Forkopimda se-Indonesia. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Panjang serta seluruh jajaran TPID menerima hasil evaluasi dan Arahan Mendagri setiap Senin,” ujarnya. (cigus)

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Selama Oktober, Komoditas Pangan Alami Deflasi
    • 0