|
Walikota Padang Hendri Septa melihat peternakan sapi Wagyu dan Sapi Pessel milik PT. Moosa Genetika Farmindo yang berada di wilayah Sungkai, Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Sebelumnya, Walikota Padang meresmikan jembatan yang bernama Jembatan Sutan Rizal Sini yang di bangun oleh keluarga besar alm. Rizal Sini yang merupakan pendiri dan pemilik jaringan PT. Bunda Medik Healthcare Systim (BMHS) serta Hotel Daima Prasanthi, Padang, serta PT. Moosa Genetika Farmindo.
Dalam kesempatan tersebut, Hendri Septa mengucapkan terima kasih kepada management PT. Moosa Genetika Farmindo yang telah membangun jembatan demi kepentingan warga yang berada di lingkungan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Jumat (28/4)
"Jembatan ini di bangun dengan menelan anggaran sebesar 997 juta Rupiah. Kami dari Pemko Padang mengucapkan terima kasih kepada PT. Moosa Genetika Farmindo yang telah membangun jembatan ini. Dengan anggaran sebesar itu, seharusnya Pemko Padang yang melakukan pembangunan. Ini pertama pihak swasta uang membangun demi kepentingan masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut, Hendri Septa menjelaskan, dengan adanya PT. Moosa Genetika Farmindo yang berada di wilayah Sungkai, Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang, di harapkan Sungkai menjadi daerah agrobisnis dan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Padang selain kehadiran pantai.
"Dengan kehadiran PT. Moosa Genetika Farmindo sebagai pengembangan sapi lokal Pesisir dan Sapi jenis Wagyu, kita berharap daerah ini menjadi daerah agrobisnis dan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Padang," paparnya.
Owner PT Moosa Genetika Farmindo dan merupakan Komisaris utama PT. Bunda Medik Healthcare Systim (BMHS),dr.Ivan R.Sini, MD FRANZCOG menjelaskan PT. Moosa Genetika Farmindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan layanan bioteknologi dengan spesialisasi peningkatan kualitas genetik sapi menggunakan teknologi reproduksi dan genetika molekuler.
"PT. Moosa Genetika Farmindo yang berdiri sejak tahun 2016 memiliki fokus pada Manajemen Pemuliaan Ternak dengan menggunakan Teknologi Reproduksi Berbantu. Aplikasi teknologi yang kami ciptakan ditujukan untuk mendukung pencapaian ketahanan dan kemandirian pangan hewani dalam negeri," jelasnya.
dr.Ivan R. Sini menambahkan, alah satu sapi lokal yang memiliki potensi dikembangkan lebih lanjut adalah Sapi Pesisir. "Sapi Pesisir merupakan plasma nutfah asli Sumatra Barat yang membutuhkan sentuhan bioteknologi untuk meningkatkan kualitas genetiknya. Daging sapi pesisir terkenal dengan “yield” yang tinggi sehingga sangat cocok sebagai bahan baku utama makanan asli Sumatra Barat. Salah satu contohnya yaitu rendang," jelasnya.
Menurut Ivan, dengan melakukan perbaikan genetik melalui proses rekayasa reproduksi yang terkontrol dan manajemen pemeliharaan yang tepat, akan memenuhi 3 tujuan utama yaitu, menjaga keaslian plasma nutfah berbasis budaya lokal, peningkatan nilai ekonomi masyarakat, dan memastikan ketersediaan suplai yang berkelanjutan dengan tetap menjaga kesejahteraan hewan dan kelestarian lingkungan.
Direktur PT. Moosa Genetika Farmindo Drh. Deddy Fachruddin Kurniawan menambahkan, Peternakan sapi milik PT. Moosa Genetika Farmindo yang berada di wilayah Sungkai, Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang memiliki kapasitas hingga 400 ekor.
"Disini sapi yang disiapkan secara khusus untuk pengembangan populasi sekaligus peningkatan kualitas genetik sapi Pesisir melalui pemanfaatan teknologi reproduksi dan genetika terkini. Teknologi yang diterapkan oleh PT. Moosa Genetika Farmindo ini diharapkan akan menjadi salah satu rujukan secara nasional dalam perbaikan kualitas genetik sapi lokal Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut Drh. Deddy Fachruddin Kurniawan menjelaskan, di Sumatera hanya dua tempat pengembangan sapi wagyu di Sumatera, Lampung dan PT. Moosa Genetika Farmindo di Sumbar.
Drh. Deddy Fachruddin Kurniawan berharap, dalam rangka menyambut PENAS (Pekan Nasional) TANI XVI Tahun 2023 yang akan diselenggarakan di Sumatera Barat di Kota Padang, PT. Moosa Genetika Farmindo siap menjadi salah satu tempat kunjungan untuk mendukung kesiapan dunia peternakan Sumatera Barat.
"Hal ini sebagai bentuk dukungan pada program pemerintah untuk peningkatan populasi dan produktivitas bidang peternakan di Indonesia," tutupnya.(g)
