Buntut Diduga Bohong Kasus Inses, Walikota Bukittinggi dilaporkan ke Polisi

Rizky
26 Juni 2023 | 15:07:10 WIB Last Updated 2023-06-26T15:07:10+00:00
  • Komentar

Bukittinggi - Imbas pernyataan Walikota Bukittinggi, Erman Safar yang dinilai tidak benar atau bohong beberapa hari lalu tentang adanya dugaan warga kota yang melakukan hubungan inses, akhirnya Ninik Mamak, Parik Paga Nagari Kurai V Jorong dan keluarga warga tertuduh bersama 4 orang Pengacara melapor ke Polisi, pada Senin, (26/06).



Hubungan sedarah atau hubungan sumbang atau inses adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan keluarga yang dekat, dalam kasus ini tertuduh yakni seorang ibu dengan anak laki-lakinya, warga Tengah Sawah, Kota Bukittinggi


    Puluhan Ninik Mamak dan Parik Paga Nagari Kurai V Jorong yang berjalan kaki dari Lapangan Wirabraja menuju Polresta Bukittinggi mengatakan bahwa pernyataan Walikota Bukittinggi, Erman Safar diduga telah melakukan pembohongan publik dan merusak tatanan kehidupan sosial masyarakat akibat telah beredarnya berita di media massa tentang hal tersebut. 


    Dijelaskan Pengacara Ninik Mamak, Parik Paga Nagari Kurai V Jorong dan Pengacara warga korban tertuduh hubungan inses, yakni Ade Firman Jambak didampingi Zulhefrimen, Ahmad Zacky, bahwa ingin mencari keadilan terhadap keluarga yang tertuduh melakukan hubungan inses, padahal mereka merasa tidak melakukan. 


    Selain itu lanjut Ade, pernyataan Walikota Bukittinggi Erman Safar ini dinilai telah mencoreng kehidupan sosial masyarakat di Sumatera Barat khususnya di Nagari Kurai, Kota Bukittinggi karena telah membuat pernyataan yang tidak benar atau pembohongan publik.



    Foto: Tim Pengacara bersama keluarga korban tertuduh inses dan Ninik Mamak Kurai V Jorong di Polresta Bukittinggi.


    Sebelumnya, Walikota Bukittinggi pernah mengungkap peristiwa mengejutkan, bahwa ada ibu dan anak laki-lakinya di Bukittinggi melakukan hubungan badan atau inses. 


    "Anak tersebut sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," kata Erman Safar saat menjadi pembicara sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Aula Rumah Dinas Walikota, Rabu (21/6). 


    Sementara itu di lokasi berbeda, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Bukittinggi, Fery Chofa Datuak Tun Muhamad, mengatakan bahwa sebenarnya informasi seperti ini kurang tepat disampaikan ke publik. Meskipun ini warga Bukittinggi, setidaknya dalam kehidupan bermasyarakat hendaknya dirembukkan dahulu secara bermasyarakat untuk dicarikan solusi. 


    "Sementara kita tidak begitu mengetahui benar atau tidak asal-asul perkaranya, karena yang diungkapkan di publik ini-kan aib. Jadi, selayaknya di awal tidak perlu publikasi. Intinya ada yang perlu disampaikan dan ada yang tidak perlu disampaikan karena ini sensitif," kata Fery. 


    Meskipun berkali-kali sejumlah Jurnalis berupaya mengklarifikasi kepada pihak Walikota Bukittinggi namun tanpa jawaban. Barangkali Walikota Bukittinggi, Erman Safar mempunyai cara sendiri menjawab sejumlah pertanyaan dari masyarakat atau Jurnalis melalui postingan Instagram resmi @ermansafar. 




    Berikut isi postingan terbaru Instagram atas nama Erman Safar;

    "Apa yang kami lakukan ini, murni niatnya untuk bersihkan Kota Bukittinggi ini dari kemaksiatan. Menyelamatkan generasi muda dari apa apa yang merusak mental dan spiritual mereka" 


    "Ketika saya konsentrasi menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar, lalu ada yang berselisih paham dan tidak suka, itu merupakan ujian untuk saya" 

    "Semoga Allah Meridhoi" (*)

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Buntut Diduga Bohong Kasus Inses, Walikota Bukittinggi dilaporkan ke Polisi
    • 0