![]() |
Jakarta - Sekitar 2000 Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan dan BEM Nusantara akan melakukan aksi siang ini ke depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta yang dimulai sekitar pukul 15.00 wib hingga selesai terkait Seruan Konsolidasi Nasional.
Dalam wawancara eksklusif dengan Presiden Mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Ahmad Zaki melalui saluran telepon pada Jumat, (20/10) yang saat ini berada di Jakarta mengatakan bahwa agenda aksi mahasiswa Aliansi BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan dan BEM Nusantara diantaranya mengutuk dan mengecam hasil Putusan MK tentang Batas Usia Capres dan Cawapres.
"Ini bentuk konsisten mahasiswa dalam mengawal dan mengembalikan marwah demokrasi di Republik Indonesia. Memang nampak jelas pada rezim saat ini mengutamakan kepentingan oligarki dan kepentingan keluarga dekat dalam menerapkan perundangan-undangan" ucap Ahmad Zaki.
Menurutnya, hasil Putusan MK ini terkesan buru-buru dan nampak jelas untuk kepentingan golongan tertentu. Apalagi keputusan tersebut diterapkan untuk kepentingan pemilu 2024.
"Jadi ada sekitar 1500-2000 orang mahasiswa dari seluruh kampus kampus ternama yang bergerak menuju istana dan gedung MK Jakarta," tegasnya.
Untuk itu, lanjut Ahmad Zaki, setelah melalui konsolidasi BEM secara nasional ada beberapa tuntutan dari kami dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan dan BEM Nusantara, diantaranya;
1. Wujudkan pendidikan yang demokrasi dan ilmiah.
2. Tegakkan reformasi hukum.
3. Berantas KKN
4. Tolak dwi fungsi ABRI/Polri.
5. Tingkat aksesibilitas dan equitas layanan kesehatan.
6. Usut tuntas kekerasan aparat.
7. Usut tuntas konflik di daerah PSN.
8. Wujudkan pemilu yang adil dan bersih.
9. Putihkan noktah hitam lingkungan.
10. Usut tuntas berbagai pelanggaran HAM berat.
11. Wujudkan pemerataan pembangunan dan pembangunan berdasar HAM.
12. Perbaiki sistem pertanian di Indonesia.
13. Tinjau ulang sistem perekonomian Indonesia. (*)