Mantan Kapuspen TNI : 10 Tahun Terakhir, Indonesia Mengalami Kemunduran

Rizky
08 Desember 2023 | 08:37:30 WIB Last Updated 2023-12-08T08:37:30+00:00
  • Komentar
Foto Istimewa: Mantan Kapuspen TNI, Mayjen TNI (Purn.) Mochamad Fuad Basya.

Bukittinggi - Beranjak dari rasa khawatir, sosok mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer tahun 1981, menilai bahwa saat ini kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa negara Republik Indonesia dalam situasi membahayakan. Pemerintahan Indonesia dalam 10 tahun terakhir dinilai mengalami kemunduran. 


Mayjen TNI (Purn.) Mochamad Fuad Basya yang lahir di Bukittinggi pada tanggal 7 Agustus 1957 mengatakan bahwa makna mundurnya pemerintahan karena kita selalu memakai pedoman Asta Gatra.


    Berdasarkan ketahanan nasional yang merupakan integrasi dari aspek Asta Gatra, yaitu gatra geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (hankam).


    "Sebenarnya negara Indonesia ini bisa akan menjadi negara besar atau negara produsen dengan luas wilayah, penduduk yang banyak dan segala kekayaan alam yang dimiliki. Hal inilah yang sebenarnya dikhawatirkan oleh negara-negara luar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Fuad Basya di Bukittinggi, pada Kamis, (07/12). 


    Sehingga apa yang diperbuat oleh mereka (negara-negara luar itu), lanjut Fuad, mereka harus hambat atau intervensi dengan cara masuk melalui unsur-unsur bangsa, bisa dikatakan yang sedang berkuasa termasuk masuk langsung ke masyarakat Indonesia. 


    "Dia pengaruhi ini, pengaruhi Pemerintah, DPR sehingga semuanya menjadi lemah. Apa yang terjadi sekarang, akibat pengaruh itu kita menjadi tidak semakin solid," ujar mantan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, mengantikan Laksda TNI Iskandar Sitompul sejak 21 Maret 2014 hingga 25 Juli 2015.


    Lalu, apa bentuk upaya negara luar melakukan intervensi, salah satunya, dulu kita ini jadi satu ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), kita sejiwa semuanya. Sehingga sekitar tahun 1985, mulai dikurangi kita bergabungnya. Lalu pada era reformasi kita tidak ada gabung lagi. Sudah masing-masing, TNI sendiri, Polri sendiri. 


    "Kenapa mereka itu buat begitu, karena mereka (negara-negara luar) ingin negara kita ini tidak boleh kuat. Dulu waktu kita mendapat pendidikan di Magelang, Tentara itu memiliki 3 tugas pokok yaitu, menegakkan kedaulatan negara, memelihara keutuhan wilayah, menjaga keselamatan bangsa," ucapnya. 


    Kemudian, tambah Fuad Basya, intervensi apalagi yang mereka perbuat yaitu didalam departemen pendidikan. Mereka buat kebijakan baru, dia robah-robah terus kebijakan. 


    "Hampir setiap ganti Menteri, ganti terus kurikulum, dihilangkan pendidikan sejarah, Pancasila, Agama, trus mau sampai kapan negara ini maju," kata Fuad Basya dengan nada kecewa. (*) 

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Mantan Kapuspen TNI : 10 Tahun Terakhir, Indonesia Mengalami Kemunduran
    • 0