Marak Upaya Penipuan Perbankan, BRI Imbau Masyarakat Jaga Kerahasiaan Data & Password

DN
10 Juni 2022 | 19:32:59 WIB Last Updated 2022-06-10T19:32:59+00:00
  • Komentar

Padang - Aksi kejahatan digital yang di sebarluaskan melalui aplikasi singkat, media sosial, hingga surat elektronik berisi sejumlah informasi palsu yang dimuat dalam bentuk, tautan, bahkan para pelaku sering mengatasnamakan sebagai pihak bank.

 Salah satu modus kejahatan yang marak saat ini adalah Social Engineering , dimana social engineering ini memainkan psikologi nasabah sehingga mendorong nasabah untuk memberikan data-data berharga berupa informasi pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi. Umumnya korban diminta untuk mengkonfirmasi pesan dalam sebuah tautan tautan, membalas pesan berupa teks dengan format tertentu, atau mendownload dokumen-dokumen yang tidak dikenal. Contoh yang saat ini terjadi adalah adanya pesan singkat yang berisi surat dan tautan yang beredar , menyebutkan adanya perubahan biaya administrasi ATM BRI tidak lagi dikenakan Rp 6.500 per transaksi, melainkan Rp 150.000 per bulan dengan transaksi tak terbatas.

 Saat dikonfirmasi ke pihak bank, Narto Laksono – CEO Regional Padang menyatakan bahwa hal tersebut dipastikan tidak benar. mengatakan, atas maraknya upaya penipuan tersebut, BRI tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat, khususnya yang menjadi nasabah BRI untuk berhati-hati dan waspada terhadap berbagai tindak kejahatan perbankan, termasuk yang mengatasnamakan BRI.

     Namun demikian, terdapat beberapa nasabah yang mempercayai informasi peningkatan biaya administrasi tersebut sehingga menjadi korban penipuan, salah satunya adalah rekaman rekaman rekaman warga yang mendatangi unit kerja BRI karena menjadi korban penipuan, akibat dari user , password , dan OTP ( One Time Password atau m- ) token ) kepada pihak lain melalui link /tautan maupun jejaring pesan singkat.

     Maraknya aksi kejahatan ini, mendorong BRI untuk terus mengajak nasabahnya dan semua pihak waspada dalam menerima pesan dalam bentuk apapun dengan tidak terburu-buru untuk mengunduh pesan tersebut.

    Narto Laksono menambahkan, bahwa BRI wajib menghimbau nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak memberikan kerahasiaan data pribadi dan data kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor, PIN, pengguna), kata sandi , OTP dsb.) melalui saluran, tautan atau situs web dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat diperjelas kebenarannya. 

    BRI juga telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera menindak dan menangkap kejahatan perbankan tersebut, dengan melacak IP para pelaku. “Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak, khususnya aparat penegak hukum untuk terus mengungkapkan, dan menangkap pelaku kejahatan terkait yang meresahkan masyarakat dan perbankan,” ungkap Narto.

     juga mengimbau nasabah untuk menggunakan saluran resmi maupun media sosial sebagai media komunikasi yang dapat dipercaya dan diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun: Situs web: www.bri.co.id , Instagram: @bankbri_id, Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI,   Facebook: Bank BRI, Youtube: Bank BRI, Tiktok: @bankbri_id, dan Contact BRI 14017/1500017

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Marak Upaya Penipuan Perbankan, BRI Imbau Masyarakat Jaga Kerahasiaan Data & Password
    • 0