![]() |
Detak - Kreativitas seniman di Sumbar bisa buat geli siapa saja penikmat karya mereka pada 1-7 Juli 2022 di Taman Budaya Padang. Karena tagline yang diangkat cukup mengkritik Pandemi Hahahihi "Lain Sakit Lain Diobati" apa pula itu.
"Ini karya berbagai seniman dalam lintas komunal yang didukung Sumbar Kreative Forum setelah dua tahun pandemi menenggelamkan pengkarya, festival komunal dalam membangkitkan ekosistem dan bentuk budaya dengan konsep tematik dan independen yang melekat di diri seniman," ujar Kurator Mahatma Muhammad, Rabu 29 Juni 2022.
Hebatnya lagi gelaran 1-7 Juli 2022 merupakan yang ke enam, Pekanan Tumpah itu tajuk kreativitas seniman di Sumbar.
"Kita tidak berdiri dari donasi pemerintah atau sponsor karena Pekan Tumpah ini awal kemandirian, biar ini gila dari pada kami memanggul kepentingan politik," ujar Mahatma.
Seniman pada Pekanan Tumlah Pandemi Hahahi merespon ruang di Taman Budaya yang banyak terbengkalai di komplek dikenal homebasenya seniman di Sumbar.
Kurator Rijal Tamenan Ditemani Yuniza dan Forum Kreative Pengarah Sumbar, M Zuhrizul dengan Ketua Forum Kreative Sumbar, Adek Kupi Batigo mengatakan gelaran Pandemi Hahahihi ada 34 pengkarya berkolabirasi di pekan seni komunal ini.
"Banyak karya seni yang dipajang dan disajikan, ada seni rupa, seni pertunjukan dan bahkan musik jalanan. Ada gagasan artistik sebagai kumpulan variabel tematik kutarial ada dua sifat dari Lain Sakit Lain Diobati, karya akan menghubungi sesuai dengan fakta dalam isu pandemi dua tahun terkahir, " ujar Rijal Taneman
Dampak pandemi dua tahun ini terjadi pergeseran perilaku dan moral baru yang etik dan estetik.
"Dan masa pandemi telah melahirkan landscape seni Sumbar baru dan tidak lari dari tematik, tajam ia, tapi aktualnya ada seni antara tragedi dan selebrasi yang mampu menggerakkan dinamika menumbuhkan simpati dan empati," ujar Rijal yang mengajak penikmat karya seniman untuk menyaksikan Pekanan Tumpah di Taman Budaya.
Seni berkesenian kata Rijal adalah jalur memberikan pengetahuan yang banyak dan ada ekspresi pengkarya lewat karya-karyanya.
M. Zuhrizul mengapresiasi letupan pengkarya dalam Pekanan Tumpah Pandemi Hahahihi yang telah terkungkung berkarya karena masa pandemi dan itu bisa dinikmati di Komplek Taman Budaya yang disebut Mahatam telah menjadi kuburan kebudayaan karena keterbengkalaian pembangunan fisiknya.
"Ledakan karya itu, ayo kita nikmati pada 1-7 Juli 2022 di Taman Budaya, beli tiketnya. Pekanan Tumpah yang merupakan gelaran kolaborasi memanfaatkan space luas di Taman Budaya itu. Ini adalah Pakanan Tumpah adalah tumpahan imajinasi seniman Sumbar dan menjadi nilai wisata peradaban Sumbar Karena tren kedepan adalah dibalut dengan kekayaan budaya," ujar Metek Rimau biasa M Zuhrizul yang menghargai adanya tumpahan imajinasi seniman. (dri)