Sosialisasi dan Diskusi Sistem Pendidikan dan Pembelajaran Australia digelar di Bukittinggi

Rizky
08 Agustus 2022 | 11:40:40 WIB Last Updated 2022-08-08T11:40:40+00:00
  • Komentar
Foto: Sosialisasi dan diskusi sistem pembelajaran Australia

Bukittinggi - Sistem pendidikan memiliki peranan yang besar dalam kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Menurut worldpopulationview.com organization for economic cooperation and development (OECD), negara Australia termasuk salah satu 5 terbaik dari 73 negara tentang sistem pendidikan di dunia. Salah satu keunggulan konsep belajar di Australia adalah happy learning. 


Pembahasan tersebut tertuang dalam sosialisasi dan diskusi tentang sistem pendidikan dan pembelajaran Australia yang bekerjasama dengan para praktisi pendidikan Indonesia-Australia dan Universitas Fort de Kock di ruang aula kantor Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, pada Senin, 8 Agustus 2022.


    Adapun yang hadir dalam acara tersebut diantaranya, Gusrizal Salubuak Basa, Vicki Richardson, Wakil Rektor Universitas Fort De Kock Bukittinggi, Nurhayati, Kadis Pendidikan Kota Bukittinggi, Melfi Abra, Kabid PKPMP, Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, Masri dan guru-guru setingkat TK, SD dan SMP di Kota Bukittinggi. 


    Salah seorang narasumber, praktisi pendidikan Indonesia-Australia, Gusrizal Salubuak Basa mengatakan bahwa ada perbedaan dan persoalan waktu pembelajaran di negara Australia dengan Indonesia. 


    Selain itu, tambah Gusrizal, kurikulum di Indonesia juga selalu berubah-ubah. Hal ini disebabkan karena perubahan kebijakan rezim atau yang sedang berkuasa. 


    "Pertemuan ini menjadi perhatian saya sebagai praktisi pendidikan, agar melalui pengalaman dari praktisi pendidikan Australia-Indonesia ibu Vicki Richardson, kita bisa berdiskusi demi kebaikan pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Bukittinggi," kata Gusrizal. 




    Masih dalam pertemuan tersebut, tambah Gusrizal, saya berkeinginan dapat membawa para guru berkunjung ke negara tetangga untuk melakukan studi tiru terutama dengan negara khususnya ke Australia. 


    Sementara itu Vicki Richardson, praktisi pendidikan Australia-Indonesia mengatakan bahwa sangat senang adanya pertemuan dengan para guru di Kota Bukittinggi. 


    "Konsep happy learning itu selalu diterapkan di Australia semenjak dini. Karena jika sejak dari kecil diterapkan, anak-anak murid senang belajar baik di dalam maupun diluar gedung dan akan selalu senang dalam segala suasana. Sehingga akan memiliki dampak kepada psiko dan sosio anak saat belajar," katanya. 


    Jika hal ini selalu diterapkan dapat berdampak positif kepada anak ketika anak ingin menjadi profesi yang terbaik saat nanti dewasa. 


    Selain itu, guru di Australia tidak pernah bilang salah kepada murid ketika melakukan kesalahan. Hal ini akan berdampak kepada anak murid agar selalu dekat dengan guru. Guru selalu berupaya membimbing dan mengarahkan pelajaran kepada anak murid yang terbaik dengan penuh perhatian. 


    Program belajar di Australia sangat fokus dan konsentrasi dengan keinginan anak murid sehingga tidak terlalu banyak mata pelajaran. Pelajaran yang wajib dipelajari di Australia hanya Matematik dan Bahasa Inggris, selebihnya pelajaran konsentrasi. Sehingga anak murid tidak terlalu banyak beban pelajaran yang harus dipelajari.


    Disela-sela kesibukannya, Kadis Pendidikan Kota Bukittinggi, Melfi Abra menyampaikan, mudah-mudahan kegiatan ini akan menambah khasanah para guru dengan adanya pencerahan dari praktisi pendidikan Indonesia-Australia. (*) 

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • Sosialisasi dan Diskusi Sistem Pendidikan dan Pembelajaran Australia digelar di Bukittinggi
    • 0