![]() |
Bukittinggi - Dampak erupsi Gunung Marapi beberapa hari lalu, terpantau sisa luapan debu vulkanik makin tebal di sepanjang jalan raya, baik didalam maupun luar Kota Bukittinggi. Tidak sedikit dari para pengendara khususnya pengendara sepeda motor menggunakan masker pelindung debu.
Namun masih banyak para pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan masker pelindung saat berkendara. Hal ini berdasarkan pantauan media detaksumbar.com, pada pagi jelang siang hari yang dimulai dari perbatasan, yakni dari wilayah Garegeh menuju dalam Kota Bukittinggi, pada Selasa, (05/12).
Sisa debu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi masih banyak bertebaran di sepanjang jalan, baik dalam maupun luar kota. Tampak seorang warga di Jalan Raya Dr. Hamka, tepatnya di sekitar wilayah Simpang Lambau sedang menyapu sisa abu vulkanik yang berada dipinggir jalan.
Foto: Warga Kota Bukittinggi menyapu debu vulkanik dipinggir jalan.
Menurut salah seorang pengendara roda dua, saat diwawancara disekitar wilayah Mandiangin Koto Selayan, Beni (37), bahwa polusi udara di seputaran kota Bukittinggi sudah mengkhawatirkan.
"Suka tidak suka, saat ini kita wajib pakai masker pak, sepertinya udara disepanjang jalan raya terlihat tidak bagus. Apalagi aktifitas kita selalu berkeliling ke berbagai tempat, harus tetap jaga kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Kanit Lantas Polresta Bukittinggi, Aiptu Manik menghimbau bahwa debu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi semakin tebal.
"Dampak dari itu semua, mengganggu pandangan atau penglihatan mata para pengendara roda dua maupun roda empat. Kami menghimbau khususnya bagi pengendara sepeda motor agar menggunakan masker dan helm yang memiliki pelindung mata," ucapnya.
Selain itu, kata Manik, dihimbau kepada seluruh pengendara agar berhati-hati dan menjaga jarak dan kecepatan kendaraan karena masih banyak debu-debu di sepanjang jalan raya yang mengakibatkan jalan menjadi licin.
"Itu hasil pantauan kita disepanjang wilayah hukum Polresta Bukittinggi baik di Agam maupun dalam Kota Bukittinggi," kata Manik. (*)