![]() |
Bukittinggi - Memasuki tahun kedua implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan Institut Teknologi dan Bisnis Haji Agus Salim (ITBHAS) Bukittinggi, Sumatera Barat, kembali 10 orang mahasiswa ITBHAS Bukittinggi berkesempatan mengikuti perkuliahan satu semester di Institut Teknologi Bandung (ITB) Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Hal ini adalah wujud nyata kerjasama ITBHAS Bukittinggi dengan ITB di Bandung. Untuk kedua kalinya, setelah tahun lalu ITBHAS juga berkesempatan mengirim 10 mahasiswa untuk berkuliah satu semester di ITB.
Wujud kerjasama ITBHAS dengan ITB sudah memasuki tahun kedua, hal ini ditandai dengan keikutsertaan ITBHAS dalam Co-Creation Research of Entrepreneurship Program (CoRE ITB).
Program ini berupa rangkaian berkelanjutan dan berkesinambungan satu sama lain dengan tujuan mahasiswa dapat menciptakan purwarupa sederhana dan model bisnis di akhir kegiatan dengan memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dalam kegiatan problem-based learning.
Rektor ITBHAS Bukittinggi, Dr. Heliyani, MM, mengucapkan rasa bangga dan syukur dengan lolosnya mahasiswa ITBHAS dalam program ini, pada Senin, 5 September 2022.
Lanjut Heliyani, ini wujud dari komitmen kami untuk selalu menjadi perguruan tinggi yang terbaik di Bukittinggi dan juga Provinsi Sumatera Barat, selain itu program ini juga merupakan wujud dari kerjasama antara kampus kami dengan ITB tentang pengembangan kampus dan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
"Mereka tidak hanya membuat kampus bangga, tapi percayalah, program ini akan berguna bagi mereka sendiri dan karir mereka kedepan," ucap Heliyani bangga.
Ia juga menambahkan, jumlah mahasiswa yang tergabung dalam program ini sebanyak 317 orang se Indonesia. Dan untuk propinsi Sumatera Barat, jumlah mahasiswa ITBHAS Bukittinggi terbanyak yang ikut kuliah satu semester di ITB Bandung ini.
Pengalaman berharga bagi mahasiswa yang terpilih ikut dalam Core ITB ini dengan adanya kesempatan mengembangkan networking, memperkuat pengetahuan dan memperoleh pengalaman yang berharga dari mentor-mentor maupun coach dari dunia start-up yang ada. (*)