DPRD Kota Bukittinggi: Walikota Punya Plan B dan Plan C Jika Proyek Awning Timbul Gejolak Tinggi

Rizky
01 Oktober 2022 | 15:40:34 WIB Last Updated 2022-10-01T15:40:34+00:00
  • Komentar
Foto: Aksi penolakan pembangunan proyek awning di Jalan Minangkabau

Bukittinggi - Menanggapi munculnya pertentangan atau penolakan pembangunan proyek Awning di Jalan Minangkabau Kota Bukittinggi, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bukittinggi, Asril menyampaikan bahwa apabila muncul gejolak yang tinggi dari masyarakat maka Walikota Bukittinggi sudah punya Plan B dan Plan C. 


Hal ini disampaikan Asril, Anggota DPRD Kota Bukittinggi dari Partai Nasdem pada Sabtu, 1 Oktober 2022 di Kota Bukittinggi. 


    Menurut Asril, kronologi singkatnya seperti ini, Anggota Banggar DPRD Kota Bukittinggi, dulu pernah menyampaikan dalam rapat Banggar kepada Pemerintah agar melakuan sosialisasi kepada masyarakat sebelum menganggarkan proyek Awning. 


    "Sempat juga dihadirkan Walikota dalam rapat Banggar Proyek Awning. Dalam kesempatan tersebut kita juga sudah menyampaikan, apakah sudah dipertimbangkan pertentangan-pertentangan yang mungkin akan terjadi ketika proyek ini di eksekusi," kata Asril. 


    Pada saat itu, Walikota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan bahwa tolong di catat, apabila ada gejolak saat eksekusi terlalu tinggi, kita ada Plan B (rencana B) dan Plan C (rencana C). Untuk Plan B kita akan gunakan di selasar Pasar Atas. Jika ada pertentangan juga dari masyarakat maka akan kita gunakan Plan C yaitu kita pasang di selasar bawah Pasar Atas. 


    "Kita, sampai sekarang juga pernah mengingatkan tentang akan timbulnya gejolak. Nah kalau hari ini, proyek itu tetap dibangun, berarti menurut Walikota Bukittinggi gejolak itu tidak terlalu tinggi," ungkapnya. 


    Sebenarnya, dalam membangun proyek untuk kepentingan masyarakat butuh harmonisasi dan sosialisasi. Sosialisasi tidak cukup hanya 1-2 kali kalau perlu berkali-kali sampai akhirnya kita memiliki pemahaman yang sama. 


    Dalam hal ini tambah Asril, perlu adanya seni bagaimana melaksanakan perencanaan dan eksekusi perencanaan. Banyak contoh perencanaan dan eksekusi proyek besar di daerah lain dapat dilaksanakan tanpa ada konflik. 


    "Dalam eksekusi kali ini, barangkali seninya belum pas dengan budaya masyarakat kita di Bukittinggi. Kebijakan yang baik adalah kebijaksanaan yang tidak menimbulkan ombak, kalaupun terjadi hanya sebatas riak-riak saja" ucapnya.


    "Nah yang terjadi sekarang ini masuk kategori timbulnya ombak atau riak-riak saja," tanya Asril? 


    Akhir wawancara Asril menyampaikan, dengan seni kepemimpinan yang baik maka kita bisa redam pro dan kontra. (*) 

    Komentar
    Komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
    • DPRD Kota Bukittinggi: Walikota Punya Plan B dan Plan C Jika Proyek Awning Timbul Gejolak Tinggi
    • 0