![]() |
Foto: Presidium KAHMI Kota Bukittinggi Periode 2023-2028, Heri Tito Rinaldi, Bustamar, Ahmad Rizqi Fauzi dan Ivan Haykel. |
Bukittinggi - Meski pada saat pemilihan Presidium KAHMI Kota Bukittinggi Periode 2023-2028 tidak hadir kemarin, Erman Safar terpilih sebagai Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bukittinggi bersama aktivis kontroversial, Ivan Haykel.
Erman Safar dan Ivan Haykel menyatu dalam 5 orang Presidium KAHMI kota Bukittinggi yang terpilih secara musyawarah dan mufakat dalam Musyawarah Daerah KAHMI Kota Bukittinggi.
Hal ini disampaikan oleh Bustamar, salah seorang Presidium KAHMI Kota Bukittinggi terpilih, disela-sela acara Jalan Sehat Dies Natalis HUT HMI ke 76 di Ngarai Sianok, pada Minggu, 5 Februari 2023.
"5 Presidium KAHMI Kota Bukittinggi ini terpilih kemarin, mereka akan mengemban amanah konstitusi organisasi KAHMI Bukittinggi. 5 Presidium ini nantinya akan dilantik oleh Mejelis Daerah Forum Alumni HMI Provinsi Sumatera Barat," kata Bustamar yang berprofesi sebagai Akademisi Fakultas Hukum UIN Bukittinggi.
Tambah Bustamar, kita berharap sebagai tanggung jawab moral, KAHMI harus mengambil bagian dari peradaban umat dan bangsa khususnya di Kota Bukittinggi.
Adapun 5 Presidium KAHMI Kota Bukittinggi Terpilih untuk Periode 2023-2028, diantaranya;
1. Bustamar
2. Ivan Haykel
3. Heri Tito Rinaldi
4. Ahmad Rizqi Fauzi
5. Erman Safar
Sebelumnya diketahui, Ivan Haykel dikenal sebagai tokoh aktivis yang kontroversial dalam menyikapi berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan di Kota Bukittinggi dengan Erman Safar selaku Walikota Bukittinggi.
Menurut Bustamar, dengan adanya Ivan Haykel dan Erman Safar sebagai Presidium KAHMI Bukittinggi sebenarnya tidak ada yang kontroversi. Bagi kami mereka lahir dari 'rahim' yang sama dari Latihan Kader (LK) 1 dan LK 2 HMI.
"Pada dasarnya kader HMI, dari manapun dan dimanapun mereka berkiprah, ya mereka adalah saudara. Mereka adalah keluarga besar KAHMI. Insyaallah, biasanya hubungan secara emosional sangat kental sekali," ujarnya.
Lanjut Bustamar, diluar boleh saja berkiprah dari berbagai organisasi, berbagai macam bendera dan berbagai macam ideologi akan tetapi itu semua akan menyatu didalam tubuh keluarga besar KAHMI.
Dalam kesempatan yang sama menurut Heri Tito Rinaldi, salah seorang Presidium KAHMI Kota Bukittinggi berharap dengan beragamnya profesi dari 5 Presidium ini bisa dimanifestasikan dalam pola hubungan di organisasi untuk kemajuan kota Bukittinggi.
"Perbedaan itu adalah sebuah rahmatan lil alamin," ujar Tito yang berprofesi sebagai Notaris.
Sementara itu, Ramdalel yang juga Keluar Besar KAHMI menambahkan, pertautan sejati para kader HMI itu tidak bisa dipisahkan dengan kepentingan apapun setelah mereka memiliki jalur profesi masing-masing.
"Kenapa, karena memang doktrinasi yang dimiliki semua kader HMI kemanapun dan dimanapun mereka berada, tarikan atau kepentingan itu tidak ada lagi. Itu hanya kepentingan agama dan kepentingan bangsa. Hati tidak boleh beralih maka sikap-pun tidak boleh berbeda," katanya. (*)