![]() |
Foto: Desi Yurni, Caleg DPRD Provinsi Sumatera Barat, dari Partai Golkar Dapil 3 (Kota Bukittinggi Agam). |
Bukittinggi - Tidak sedikit kita mendengar kata-kata bahwa Peran Serta Pemuda di suatu negara dapat merubah suatu peradaban dunia ke arah yang lebih baik. Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa.
Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi.
Namun pada kenyataannya, tidak sedikit dari para pemuda disekitar kita tidak bisa bahkan memiliki peran dalam sebuah kegiatan atau pembangunan di suatu wilayah. Baik kegiatan atau pembangunan dalam skala yang kecil apa lagi dalam skala ditingkat kota/kabupaten bahkan hingga tingkat nasional.
"Hal ini tidak lepas dari suatu faktor sebab dan akibat yang mempengaruhi situasi tersebut. Bisa jadi karena faktor sosial, ekonomi, pendidikan, SDM-nya, paradigma berpikir dan lain sebaginya," kata Desi Yurni (30), Caleg DPRD Provinsi Sumatera Barat, dari Partai Golkar Dapil 3 (Kota Bukittinggi Agam).
Menurut Desi, jika kita telaah satu per satu mungkin tidak cukup waktu atau yang akan kita tulis terkait dengan kepemudaan dan rasa keprihatinan saya sebagai pemuda generasi penerus bangsa. Namun demikian, saya melihat masih belum ada formula yang tepat dari semua pihak, termasuk pemerintah untuk memberdayakan pemuda khususnya di daerah kota/kabupaten.
"Atas dasar itu-lah yang menginspirasi untuk mewujudkan pentingnya peran pemuda bagi kemajuan dan pembangunan melalui jalur politik. Momentum pemilu legislatif di tahun 2024 ini menjadi ajang pembuktian bagi saya dan para calon wakil rakyat lain yang serius ingin mewujudkan aspirasi masyarakat," tegas Sarjana D3 Akuntansi.
Sebagai caleg perempuan, lanjut Desi, tidak semata-mata untuk mengakomodasi kepentingan keterwakilan 30% perempuan di parlemen. Tetapi, yang menjadi sorotan saya diantaranya adalah ketimpangan ruang untuk pemuda dan pendidikan di Provinsi Sumatera Barat.
"Saya mau terjun ke dunia politik berangkat dari suatu kegelisahan yang saya temui di setiap titik wilayah," ujar Desi yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Partai Golkar 2019-2022.
Salah satu contoh kecil, ketika kita telusuri, banyak diantara saudara-saudara kita yang lulusan SLTA namun ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi tapi tidak ada biaya. Nah, ketika mereka ingin berkecimpung kemasyarakatan atau mencari pekerjaan yang berpenghasilan-pun sulit.
"Sehingga ini menjadi beban bagi kita semua terutama pemerintah yang seharusnya memberikan ruang kemudahan kepada generasi muda kita ber-inovasi untuk meningkatkan kreatifitasnya atau memberikan peluang kerja seluas-luasnya," kata Desi, Mahasiswa Program Studi S1 Hukum, Universitas Terbuka Sumatera Barat.
Selain itu, tambah Desi, yang saat ini aktif sebagai Sekretaris Karang Taruna Kota Bukittinggi mengatakan, hadirnya perempuan di lembaga legislatif diharapkan mampu membawa aspirasi masyarakat yang betul-betul murni. Berangkat dari kondisi ril di lapangan, tidak hanya sekedar memenuhi kepentingan politik kelompok partai yang mengusung.
"Ini-lah saatnya, saya berharap dengan semakin banyak jumlah kursi perwakilan perempuan yang akan berkiprah di gedung DPRD, akan semakin besar perhatian terhadap pemuda dan pendidikan di Sumatera Barat. Sesuai dengan tag line nya #pemuda_solid_indonesia_bangkit," kata Desi semangat. (*)