![]() |
Foto: Ketua Bawaslu Bukittinggi, Ruzi Haryadi saat acara Deklarasi Kampung Pengawasan Pemilu di Jam Gadang. |
Bukittinggi - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kota Bukittinggi menyadari miliki keterbatasan jumlah personil pengawas namun Bawaslu didukung dengan kepedulian masyarakat yang mau ikut berpartisipasi dalam mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat.
Kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang politik menjadi pemicu suksesnya penyelenggaraan pemilu tahun 2024. Pemilu pada tahun 2024 adalah hajatan pemilu untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua Bawaslu Bukittinggi Ruzi Haryadi dalam acara Deklarasi Kampung Pengawasan Pemilu dihadapan stakeholder Kota Bukittinggi di Pelataran Jam Gadang, Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguak Panjang, Bukittinggi pada Rabu, (04/10).
"Besarnya peran, kepedulian serta pengawasan masyarakat dalam pemilu mendatang menjadi tolak ukur perwujudan suksesnya pemilu yang jujur, adil dan bermartabat," ujarnya.
Lanjut Ruzi, pengawasan masyarakat tentang proses pelaksanaan pemilu diharapkan berjalan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Semoga dengan kegiatan Deklarasi Kampung Pengawasan di Kelurahan Benteng Pasar Atas menjadi tolok ukur masyarakat di Kelurahan-Kelurahan lain untuk berpartisipasi dalam pengawasan pelaksanaan pemilu 2024.
"Masyarakat bisa mengawasi dan membuat laporan jika diduga ada proses pelaksanaan tahapan pemilu yang tidak sesuai dengan aturan. Selain itu kita menghimbau kepada semua penyelenggara pemilu agar bersikap profesional dan seluruh ASN, TNI/Polri agar netral dalam pelaksanaan pemilu," tegas Ruzi.
Sementara itu, Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi dalam amanahnya menyampaikan agar Bawaslu memberikan mekanisme atau ruang pelayanan pelaporan masyarakat agar mudah bagi yang ikut berpartisipasi dalam pengawasan dan pelaporan adanya dugaan kejanggalan pelaksanaan pemilu 2024.
Tambah Marfendi, ternyata partisipasi masyarakat untuk ikut memilih dalam pemilu masih berkisar 50%-60% sementara partisipasi masyarakat untuk ikut mengawasi penyelenggaraan pemilu, presentasi angkanya masih lebih rendah.
Untuk itu, Marfendi berharap, Bawaslu tidak hanya himbauan kepada masyarakat untuk mau berani buat laporan tapi kalau bisa Bawaslu mengajak sekaligus merubah sikap masyarakat untuk sadar politik. Sehingga terbersit dibenak masyarakat untuk mau ikut mengawasi dan berpartisipasi di negeri ini. (*)