![]() |
Foto: Proyek Drainase Primer Bukittinggi |
Bukittinggi - Meski ada sedikit kendala dalam proses penggalian tanah yang berlokasi di sekitar depan SMPN 1 Bukittinggi, namun kontraktor dranaise primer tetap komitmen akan menyelesaikan tepat waktu.
Penyebab kendala itu diantaranya, dalam proses penggalian tanah untuk konektivitas antar saluran air lama dengan yang baru, terdapat beberapa utilitas seperti pipa PDAM, pipa PLN dan pipa Telkom. Pengerjaan tersebut harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakan yang berarti.
Hal tersebut disampaikan oleh Riki Armando, Kordinator Pelaksana Kontruksi Drainase Primer, CV Insani Kontraktor, pada Rabu, 5 Oktober 2022 di depan Kantor Pos dan Giro Kota Bukittinggi.
"Memang saat ini kita mengalami sedikit kendala dalam pengerjaan galian tanah di ujung drainase dekat SMPN 1 di Jalan Sudirman ini. Ada beberapa utilitas didalam tanah seperti pipa PDAM, pipa PLN dan pipa Telkom yang harus dikerjakan secara hati-hati," kata Riki.
Tambah Riki, selain itu ada juga pengerjaan crossing saluran dari SMPN 1 ke saluran seberang jalan untuk konektivitas saluran.
"Supaya tersambung betonnya harus kita pecahkan, memang agak keras betonnya, padahal sudah menggunakan alat hammer kompresor punya PU. Tapi masih juga kita kerjakan sampai sekarang, padahal sudah sejak 1 minggu lalu kita kerjakan," pungkasnya.
Lanjutnya, namun demikian saat ini bobot kerja proyek drainase primer sudah mencapai 95% lebih menjelang habis masa kontrak kerja pada tanggal 13 Oktober 2022. Kita tetap upayakan semaksimal mungkin hingga pengerjaan terakhir yaitu pengecoran jalan akibat proyek.
Saat dikonfirmasi dengan Kepala Dinas PUPR Kota Bukittinggi, Ebyuleris menyatakan bahwa bobot kerja drainase primer saat ini sudah melebihi 95%. Tinggal pengerjaan yang diujung di depan SMPN 1 Bukittinggi yang sedikit ada kendala untuk pemecah beton.
"Memang diluar dugaan karena cuaca sering hujan, air banyak disitu sehingga tidak bisa kerja. Lalu ada beton lama yang harus dipecahkan agar tersambung konektivitas saluran baru dengan saluran lama. Padahal kita sudah menggunakan breaker besar milik PU tapi memang agak sulit untuk dipecahkan," kata Kadis PUPR Kota Bukittinggi.
Tambah Ebyuleris, tapi kita tetap lakukan pengerjaan ini maksimal hingga akhir masa kontrak, karena para pekerja itu kerjanya siang malam.
"Jadi, nanti kalau sudah selesai masa kontrak, akan dilakukan penge-tes-an besaran debit air di saluran drainase primer lalu pengecoran di badan jalan yang rusak akibat proyek," ucap Kadis PUPR Kota Bukittinggi. (*)