![]() |
Bukittinggi - Menyikapi mundurnya 4 dari 5 Komisioner Baznas Kota Bukittinggi, masing-masing Komisioner memiliki alasan pribadi yang berbeda-beda. Salah satunya Masdiwar yang ikut mengundurkan diri menyebut kepada Jurnalis bahwa ingin merawat orangtua yang saat ini hidup sendiri di Kampung.
Saat dikonfirmasi pada Rabu kemarin, 12 April 2023, Masdiwar mengatakan memiliki alasan pribadi untuk berbakti kepada orangtuanya terkait pengunduran dirinya sebagai Ketua Baznas Kota Bukittinggi.
"Saya ingin berbakti kepada orang tua perempuan yang saat ini usianya sudah 83 tahun hampir mencapai 84 tahun. Kini beliau tinggal di Bukit Batabuah, Kab. Agam," kata Masdiwar.
"Kalau tidak salah, saya mengajukan pengunduran diri pada tanggal 5 April 2023, sementara Pak Masrinal lebih duluan dan sekarang dirinya sudah berangkat ke Mekah," ungkapnya.
Dirinya menambahkan sebelumnya pernah mengatakan kepada Ibu Muslimah (Wakil Ketua III Baznas Kota Bukittinggi) bahwa sering di kampung menjaga orangtua.
"Kadang-kadang Pak Walikota (Erman Safar) ingin mengajak kita bertemu atau diskusi di sore hari namun saya sering tidak bisa memenuhi permintaan Walikota Bukittinggi," kata Masdiwar.
"Saya takut terkendala dan tidak maksimal dalam mengemban amanah di Baznas. Kadang kala, Pak Sekda (Martias Wanto) ingin juga mengajak bertemu, sementara saya sudah dikampung, kan jadi tidak enak," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua IV Baznas Kota Bukittinggi, Yasril Rahmadian saat menjawab pertanyaannya Jurnalis, dirinya menjawab hal yang berbeda dengan Masdiwar.
Yasril Rahmadian mengatakan alasan mengundurkan diri untuk menyelamatkan dana umat karena Pemko Bukittinggi sering menuduh Baznas tidak bisa bersinergi dengan dengan Pemda, padahal-kan Baznas independen.
"Saya rasa lebih baik ditanyakan ke Pak Masdiwar karena kita sudah sepakat alasan kita mengundurkan diri dijawab satu pintu oleh satu orang yaitu Pak Masdiwar," pungkasnya.
Yasril menambahkan, jadi dalam bekerja kita selalu menyalurkan dana umat kepada yang berhak atau tepat sasaran, sementara Pemda hanya bisa sebatas memberi masukan.
"Mungkin lebih tepatnya Komisioner Baznas tidak sejalan dengan Pemko Bukittinggi dalam menjalankan amanah umat," ujar Yasril. (*)