![]() |
Foto: Ninik Mamak Nagari Kurai V Jorong demo tolak pembangunan awning. |
Bukittinggi - Menyikapi tingginya gejolak penolakan masyarakat khususnya penolakan dari Pedagang Syarikat tentang pembangunan proyek Awning di sepanjang jalan Minangkabau, sejumlah ninik mamak Nagari V Jorong melakukan aksi tolak pembangunan awning yang akan dilanjutkan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi.
Aksi penolakan pembangunan tersebut berlangsung damai dengan berjalan kaki. Dari Medan Nan Bapaneh ka Medan Nan Balinduang. Mulai dari persimpangan jalan Minangkabau Jam Gadang menuju Rumah Adat Baanjuang di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan. Aksi kembali di lanjutkan ka Medan Nan Bapaneh, Jam Gadang, untuk sepakat tolak pembangunan awning, pada Senin pagi, 17 Oktober 2022.
Dalam orasinya, salah seorang ninik mamak Nagari V Jorong, Taufik dt Nan Laweh menyampaikan bahwa kami ninik mamak sudah melakukan rapat maraton untuk memberikan pertimbangan tentang manfaat dan mudaratnya lanjutan proyek awning agar kondusif kota Bukittinggi.
"Setelah melewati rapat dengan DPRD dan Pemko, intinya kami menolak pembangunan awning di jalan Minangkabau," kata Dt Laweh.
Lanjutnya, siapa yang akan menentang Parik Paga Tuo Nagari akan berhadapan dengan kami. Konon kabarnya pembangunan akan dilanjutkan, kami tidak mau dibenturkan dengan warga.
"Mudah-mudahan Pak Walikota bisa mendengar aspirasi kami. Kalau Pak Walikota tetap akan melanjutkan, ya kami akan hancurkan. Jangan dibenturkan kami dengan warga dan dengan para pedagang," ucapnya tegas.
Sementara itu, Elvis Datuak Kampuang Dalam menambahkan bahwa mendukung apapun kegiatan Pemko Bukittinggi asalkan demi kemaslahatan masyarakat. Tapi yang kami tolak adalah jalan Minangkabau tersebut di kasih atap/dibangun awning karena jalan itu ada nilai sejarah dan adat bagi kami.
"Jadi kami ingin kondusif kota Bukittinggi, maju Bukittinggi maju urang Kurai. Jadi Tolong, yang menyangkut masalah adat jangan di ganggu," pungkasnya. (*)