|
| Foto: Lokasi tempat pembuangan sampah sementara dibawah flyover Aur Kuning, Bukittinggi. |
Bukittinggi - Warga harap tumpukan sampah sementara yang berada di RT. 05/04, tepatnya di sepanjang Jalan Simpang Tambuo, dibawah Flyover Aur Kuning, Jalan Raya Diponegoro, segera direlokasi oleh Pemko Bukittinggi.
Tumpukan sampah sementara tersebut tidak hanya berasal dari warga atau pedagang sekitar tetapi sampah datang dari warga diluar Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh UJ (60) warga Tarok Dipo, pada saat berada di Jalan Diponegoro, Senin sore, 1 Agustus 2022.
"Setiap sore sampah menumpuk sepanjang 30 meter disini. Sampah datang dari warga dan pedagang sekitar tetapi ada juga dari warga diluar simpang tambuo. Mereka bawa sampah dengan motor, mobil pribadi bahkan ada yang buang sampah pakai mobil pick-up disini," kata UJ.
"Saya heran, mobilnya bagus-bagus tapi perangainya tidak sebagus mobilnya," ucap UJ kesal.
Lanjut UJ, lokasi tersebut menjadi tempat pembuangan sampah sementara yang sudah berlangsung selama sekitar 3 tahun terakhir.
Foto: Tumpukan sampah pada sore jelang malam hari.
Meski tidak ada kesepakatan yang resmi antara warga dengan petugas pemungut sampah, namun demikian sampah selalu dipungut oleh petugas pada malam hari bahkan kalau sampah banyak dipungut hingga jam 4 - 5 pagi dan lokasi bersih dari sampah.
"Sebelumnya kami sudah menyampaikan secara lisan ke pihak RT, Lurah, bahkan kepada salah seorang anggota DPRD Kota Bukittinggi, tapi alhamdulillah sampai kini belum ada tanggapan," ujarnya.
Sementara itu menurut AF (37) salah seorang pedagang disekitar menambahkan, akibat penumpukan sampah sementara disini sudah ada yang terjangkit penyakit DBD.
"Korbannya warga disini, seorang Ibu dan seorang anak menderita penyakit DBD. Besar kemungkinan karena pengaruh sampah disekitar," tegas AF
Tambah AF, keinginan kita Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi menyediakan lokasi tempat sampah sementara. Kita harapkan tidak ada lagi sampah dibawah flyover ini. Selain sampah sebagai pemicu penyebar penyakit juga menggangu keindahan kota. (*)
